Sinopsis Menelusuri Jejak-jejak Kuno

Posted by Unknown On Sabtu, 28 Juli 2012 1 komentar


 
Judul Buku : Menelusuri Jejak-jejak Kuno Sejarah Sepak Bola Dunia
Penulis : Daud Darmawan
Penerbit : Pinus Book Publisher
Tebal Buku : 120 Halaman
Tahun Terbit : 2007


II. TENTANG PENULIS
M. Daud Darmawan, Lahir di Kediri, Jawa Timur pada 1978. saat ini tingga di Yogyakarta. Penulis penggemar dan pecinta sepak bola. Latar belakagn akademis di bidang ilmu informatika, lulus dari Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada 2004.


III. ISI BUKU
BAB I
SEJARAH SEPAK BOLA KUNO

Tidak banyak orang yang tahu secara pasti dari mana asal sepak bola seperti yang kita kenal pada zaman sekarang. Banyak bangsa di dunia yang mengklaim sebagai asal sepak bola yang asli. Permainan bola telah ada dan dimainkan oleh orang dari zaman prasejarah. Permainan dalam berbagai versi dari berbagai belahan dunia memang benar-benar eksis menurut cacatan sejarah sejak ribuan tahun sebelum masehi, yang dapat dibuktikan dengan penemuan-penemuan artefak, cacatan kuno atau peninggalan sejarah lain seperti lapangan pertandingan. Beberapa peneliti memperkirakan, bahwa permainan melempar dan menedang bola dari tengkorak binatang atau batu telah ada pada zaman prasejarah. Masih ada beberapa versi permainan dari zaman dahulu sampai sekarang.
Sejarah telah membuktikan, bahwa sebuah permainan bola sepak yang di sebut tsu chu (dieja sebagai Cuju) telah dikenal luas dalam sejarah Cina kuno sekitar 2500 SM. Tsu dapat diartikan sebagai menendang bola dengan kaki, sedangkan Chu kurang lebih berarti bola yang terbuat dari kulit. Berdasarkan cacatan yang ada biasanya, tsu chu biasanya dimainkan untuk memperingati hari ulang tahun kaisar. Bola yang digunakan dalam permainan ini terbuat dari kulit binatang yang diisi rambut, disebut Zuqui. Sasaran utamanya adalah berusaha menendang dan memasukan bola kedalam lubang jaring yang didirikan pada dua buah tongkat bambu, tidak boleh menggunakan tangan, dan dimainkan dilapangan yang dikelilingi tembok.
Antara 300-600 M, permainan bola sepak telah berkembang di Jepang yang disebut Kemari. Permainan ini mengadopsi tsu chu dari cina, yang dibawa oleh para pedagang dan pelajar Jepang yang mengunjungi Cina. Ada satu catatan tentang pertandingan yang mempertemukan pemain tsu chu dari cina melawa pemain Kemari dari Jepang yang diadakan pada 50 M di Kyoto Jepang. Jika memang betul demikain, maka inilah pertandingan sepak bola Internasional tertua yang pernah di adakan. Pada abadn ke 13-sampai 14, Kemari menjadi semakin semarak dan hidup dengan digunakannya perlengkapan seperti seragam atau kostum berlengan panjang berwarna-warni yang di sebut Kariginu
Rakyat Yunani pada sekitar 2000 SM telah memainkan permainan sepak bola yang disebut dengan Episkyros atau juga dikenal sebagai Phaininda, seperti yang pernah disebutkan oleh penulis drama Yunani Antiphanes (388-311 SM) Sejarawan berpendapat, bahwa prmainan bola Pok-a-tok telah dikenal sejak sekitar 3000 SM di Amerika Tengah. Lapangan permainan terakhir yang di temukan di Paso de la Armada, Meksiko diperkirakan berasal dari sekitar 1600 SM. Para peneliti sejarah yakin, bahwa permainan Pok-a-Tok merupakan suatu bagian integral dari kehidupan sosial, politik maupun keagamaan dari Mokaya, nenek moyang bangsa Olmec dan Maya.

BAB II
SEJARAH SEPAK BOLA ABAD PERTENGAHAN

Benua Eropa menjadi pusat perhatian utama dalam perkembangan sepak bola pada sekitar abad 5-15 M. Bagaimana asal mula permainan sepak bola seperti yang ada pada zaman moderen sekarang, tidak ada yang tahu secara pasti karena banyak di hiasi oleh cerita rakyat ataupun legenda setempat yang sulit di buktikan kebenarannya. Salah satu legenda menceritakan tentang sebuah ritual; panganisme yang dilaksanakan sebelum lahan pertanian ditanami. Dalam ritual ini bola melambangkan matahari yang harus ditaklukan. Ada juga legenda, bahwa sepak bola berasal dari sebuah peristiwa eksekusi hukuman mati seorang prajurit di depan publik.
Sampai sekitar 800 tahun yang lalu, sepak bola belum berupa pertandingan yang menarik antara dua tim yang terdiri dari 11 orang melawan 11 orang, yang dimainkan di lapangan rumput dan Stadion yang megah serta dapat di nikmati dengan santai oleh apra penggemarnya. Sepak bola saat itu lebih mirip sebagai pertarungan brutal atau perkelahian massal yang berdarah-darah antara warga kota. Karna sifatnya yang liar dan brutal ini, sepak bola sangat tidak disukai oleh kalangan bangsawan dan gereja, meskipun sangat populer di kalangan rakyat kebanyakan. Sepak bola dianggap sebagai “ tidak sesuainajaran Kristen” (un Christian). Pada tanggal 13 April 1314, Raja Edward II emngeluarkan larangan bermain sepak bola, terutama untuk kalangan prajurit. Raja khawatir akrna terlalu asik bermain bola, para prajurit melupakan latihan perang serta menurunkan kesiagaan mereka dalam menghaddapi musuh.
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I (1533-1608), kaum Puritan Inggris mengkampanyekan larangan terhadap sepak bola dengan lebih gencar. Kaum Puritan merupakan kaum yang dipandang memiliki jiwa yang suci bersih dan menjalani kehidupan yang berdasarkan ajaran Bible yang murni. Oliver Cromwell adalah seorang Puritan sejati. Menurutnya, kehidupan rakyat sudah sangat jauh melenceng dari apa yang di ajarkan oleh kitab Bible. Siapa yang menjauhi kehidupan hura-hura dan hibura akan masuk surga. Sehingga pada saat itu, segala bentuk hiburan dilarang. Rakyat harus menghadiri misa setiap Minggu di Gereja. Barang siapa ketahuan melakukan kegiatan selain Misa setiap Minggu akan dikenai hukuman, dari denda, cambuk, sampai hukuman penjara. Banyak teater maupun gedung pertunjukan di tutup. Selain itu, para wanita dan gadis harus berpakaian dengan pantas memakai make-up, pakaian berwana-warni yang meriah dan perhiasan yang berlebihan dilarang. Oliver Cromwell sangat keras dalam penegakkan hukum.

BAB III
SEJARAH SEPAK BOLA MODERN

Apakah bisa permainan sepak bola dikatagorikan sebagai permainan moderen? Satu hal yang pasti adalah apabila permainan terebut telah memiliki aturan pemainan yang jelas dan tegas. Sepak bola bukan lagi permainan yang biadab dan penuh kekerasan serta tanpa aturan. Jika dibandingkan dengan periode di mana permainan sepak bola banyak menyebabkan jatuhnya korban yang tidak perlu, maka pada era moderen sepak bola telah berubah menjadi tontonan dan hiburan yang menarik dan lebih pantas disebut sebagai permainan atau olah raga. Pada abad ke 16, kota Florence di Italia menyelenggarakan festifal yang diadakan di Piazza della Novere. Festifal ini dimeriahkan oleh pemain yang di sebut o Calcio Storico (sepak bola historis), atau yang lebih dikenal dengan Calcio. Asal muasal permainan ini diduga dari latihan militer. Pada 17 Februari 1530, pasukan dari Prancis menyerang dan mengepung Kota Florence. Penduduk kota setempat kemudian mengorganisir suatu permainan Calcio sebagai bentuk perlawanan damai. Permainan ini juga bertujuan untuk menunjukkan persatuan warga dan tekad warga Kota Florence untuk tetap menyelenggarakan festifal pada Februari.
Calcio diangap sebagai cikal bakal sepak bola moderen yang telah mengenal aturan permainan ketika pada 1580 Counet Giovanni de Bardi di Vernio membukukan serentetan peraturan yang mengatur permainan Calcio, yang ditulis dalam buku Discorso Sepora I geuoco del Calcio Fiorentino. Ini disebut-sebut sebagai peraturan buku pertama tertulis yang mengatur permainan sepak bola. Pada 1581, Richard Mulcaster, seorang kepala sekolah Mercahant’s Taylor St. Apul di Inggris, yang sedikit banyak terpengaruh oleh peraturan dalam permainan Calcio juga terinspirasi untuk menjadikan sepak bola di Inggris sebagai olahraga dan permainan yang menghibur. Menurutnya, sepak bola seharusnya bisa dijadikan sebagai sarana olah fisik dan kebugaran dan bukannya mengutamakan unsur kekerasan. Selain itu sepak bola bisa menjadi hiburan atau tontonan untuk rakyat yang menarik dengan reorganisasi permainan, misalnya dengan pembatasan jumlah pemain di masing-masing tim, dan juga perlunya peran seorang wasit sebagai pemimpin pertandingan yang memiliki kekuasaan mutlak.
Permainan Calcio yang asli pada saat ini sudah tidak banyak dimainkan kecuali pada festipal pada setiap bulan Juni di Florence sebagai bagian dari pertunjukan budaya. Nama Calcio sendiri sudah telanjur melekat dengan permainan sepak bola di Italia, dan sampai sekarang masih di gunakan sebagai nama resmi kompetisi sepak bola di Italia (Lega Calcio). Pada 1801, seorang penulis Inggris Joseph Strutt menulis buku yang berjudul The Sports and pastimes of the people of Enggland. Dalam buku ini sempat dideskripsikan permainan sepak bola yang dimainkan di Inggris pada sekitar akhir masa 1700-an. Joseph Strutt menyebutkan tentang permainan di mana para pemain dari dua tim dengan jumlah pemain yang sama berada di lapangan dengan panjang 80-100 yard, dan masing-masing tim mepertahankan gawang selebar satu yard. Dia juga menulis : The ball, which is commonly made of blown bladder and cased in leather, is delivered in the midst of the ground, and the object of each party is to drive it through the goal of their antagonists, which being achieved, the game is won. Disini disebutkan tentang aturan dasar sepak bola dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawannya, dan siapa yang pertama berhasil melakukannya maka tim tersebut yang menang. Pada saat inilah, tampaknya satu peraturan sepak bola telah diberlakukan, dan sepak bola di Inggris mulai memasuki era baru. Perkembangan sepak bola di Inggris perlahan, tapi pasti menuju ke arah yang lebih maju dan beradab pada permulaan abad ke 19.
Pada 1848, Harey de Winton dan Jhon Charles Thiring, dua orang pemain Football dari Universitas Cambridge, berinisiatif mengundang perwakilan dari sekolah Eton, Haraw, Rugby, Winchester, dan Shrewsbury untuk bertemu dan membahas peraturan permainan yang seragam, universal, dan dapat diterima oleh semua pihak untuk menjembatani perbedaan-perbedaan peraturan antar sekolah. Dalam pertemuan itu telah berhasil disepakati serangkaian peraturan yang di sebut Cambridge Rules. Naskah asli dari peraturan ini tidak pernah ditemukan sampai sekarang, tetapi satu salinan dari revisi peraturan ini yang berangka pada 1856 berhasil di temukan di perpustakaan sekolah Shrewsbury. Peratiran ini dengan jelas menyebutkan Football sebagai permainan bola sepak dan penggunaan tangan hanya diperbolehkan dalam situasi tertentu. Juga terdapat versi awal dari peraturan Offside, yang bertujuan untuk menghindari para pemain hanya berkumpul dan menunggu bola di depan gawang lawan.
Pertandingan sepak bola pertama yang memakai peraturan resmi FA yang baru rencananya diadakan pada 2 Januari 1864 di Battersea Park sebagai bagian dari perayaan tahun baru. Tapi para penggemar sepak bola yang antusias sudah tidak sabar, dan sebuah petandingan Uji coba digelar pada 19 Desember 1863 di Mortlake antara Morlet’s Barnes melawan Richmond. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol. Salah satu tim yang bertanding, yaitu Richmond, tidak begitu puas dengan peraturan FA yang baru tersebut, yang pada akhirnya memilih bergabung dengan Rugby Football Union pada 1871. Perkembangan dari FA sangatlah pesat, baru delapan tahun berdiri, FA sudah memiliki anggota sebanyak 50 klub. Pada 1871, sekertaris FA, Charles W. Alcock mengutarakan ide tentang perlunya diadakan suatu kompetisi atau kejuaran dengan sisem gugur yang saling mempertemukan klub-klub anggota FA. Maka jadilah kompetisi sepak bola tertua di dunia, yaitu kejuaraan FA CUP, atau yang pertama kali diadakan bernama Chal Lernge Cup pada 1872. Pada saat itu, Inggris adalah satu-satunya negara yang telah memiliki organisasi sepak bola Nasional. Pada 1880, keanggotaan FA telah membengkak menjadi 128 klub.
Maka, 22 Maret 1888 di London dan 17 April 1888 di Royal Hotel, Manchester diadakan pertemuan yang diikuti oleh 12 klub anggota perwakilan FA yang paling terkemuka. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu Football League, yang merupakan cikal-bakal dari English Premiership League ( EPL) pada masa kini. Pertandingan Football League yang pertama dilakukan pada 8 September 1888. Kompetisi ini diikuti oleh 12 klub. Juara Football League yang pertama pada 1888 adalah klub Preston Noreth End, yang pada saat itu merupakan klub sepak bola terkuat di Inggris. Di luar Eropa, sepak bola juga berkembang cukup pesat. Di Brazil, para pelaut Inggris telah memainkan sepak bola pada 1870. Tetapi, jika berbicara perkembangan sepak bola di Brazil, tidak bisa dilupakan sosok yang bernama Charles William Miiler, putra seorang pengusaha perkeretaapian Inggris di Sao Paulo, Brazil. Ayahnya mengirim kembali ke Inggris untuk belajar di sekolah Bannister di Southampton pada 1884. Di Inggris, Charles Miller terbukti sebagai pemain sepak bola yang berbakat, dan sempat bermain untuk klub Southampton FC.
Brazil, negara Amerika Latin yang terkenal sebagai o pais do futebol (negara sepak bola) dapat membuktikan, bahwa dirinya sangat pantas menyandang sebutan tersebut. Brazil saat ini merupakan negara eksportir pemain-pemain sepak bola nomor satu. Selain sekitar 25.000 orang sepak bola yang berstatus sebagai pemain profesional di dalam negri, Brazil juga memiliki lebih dari 10.000 orang sepak bola yang tersebar di lima benua dan disemua level kompetisi, dari kompetisi yang paling bergengsi di liga-liga Eropa dengan bayaran tinggi selangit sampai kompetisi kelas level yang paling bawah di nagara antah berantah yang tidak di kenal dalam peta persepak bolaan dunia. Tim Brazil juga di kenal luas sebagai penganut sejati gaya permainan sepak bola modern dengan permainan cantik memikat yang ofensif.
Sejarah Liga Sepak Bola Brazil dimulai pada 1902, yang pada saat itu di Sao Paulo diadakan kompetisi sepak bola untuk yang pertamakali di Brazil. Kompetisi ini di adakan oleh Liga Paulista de Foot-Ball (LPF) atau Sepak Bola Sao Paulo. Pada saat itu sepak bola di Brazil masih di angap sebagai oalah raga untuk kaum elit, yang banyak di mainkan oleh orang kulit putih yang kaya. Nyaris tidak ada tempat bagi orang dengan kelas sosial rendah, terutama orang kulit hitam. Rasisme masih cukup marak sebagai imbas dari era perbudakkan yang belum begitu lama di hapuskan. Piala dunia 1938, di Perancis bisa dikatakan sebagai awal kejayaan Brazil di pentas Dunia. Meskipun, Brazil hanya mampu meraih posisi ketiga setelah kalah di final menghadapi Italia, yang akhirnya berhasil menjadi juara, tapi penampilan mereka dapat banyak pujian.
Piala Dunia 1950, merupakan penyelenggaraan piala Dunia yang ke empat setelah absen selama 12 tahun akibat meletusnya perang Dunia ke II. Bertindak selaku tuan rumah, Brazil menujukan penampilan yang lebih baik jika dibandingkan dengan penampilan pada 1938. Meskipun harus menyerahkan gelar juara kepada Uruguay setelah kalah 1-2 di partai final, Brazil telah berhasil menunjukkan permainan yang ofensip dan sangat produktif mencetak gol. Piala Dunia 1958 di Swedia menjadi saat yang bersejarah bagi Brazil karena pada saat itu mereka berhasil meraih juara untuk kali pertama. Pada kejuraan ini muncullah pemain debutan yang fenomenal di kubu Brazil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele, yang kelak akan dikenang sebagai pemain terbaik sepanjang masa. Pele pada saat itu baru berusia 17 tahun dan berposisi sebagai penyerang. Di usia semuda itu, Pele berhasil mencetak 6 gol untuk Brazil memang masih jauh di bawah pencetak gol terbanyak, yaitu Just Fontaine yang tampil menggila dengan berhasil pencetak 13 gol. Belum ada yang berhasil memecahkan rekor Fontaine sampai sekarang.
Pada kejuaraan piala Dunia yang berikutnya pada 1962 di Chili, Brazil mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan Cekoslowakia di partai final dengan skor 3-1. Kali ini, sang Perola Negra alias ‘ Mutiara Hitam’ Pele tidak berhasil meneruskan penampilan gemilangnya karena cedera saat pertandingan kedua babak penyisihan melawan Cekoslowakia dan harus puas sebagai penonton sampai akhir kejuaraan. Piala Dunia 1970 di Meksiko kembali menjadi saksi kehebatan tim Brazil. Penyelenggaraan Piala Dunia kali ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya, pertandingan dapat disiarkan dan disaksikan penonton televisi di seluruh Dunia dengan berwarna. Pada turnamen kali ini, Brazil tidak saja meraih gelar juara. Mereka juga dinilai mampu menampilkan permainan menyerang yang terbaik sepanjang sejarah pelaksanaan Piala Dunia. Ini adalah Piala Dunia yang keempat dan terakhir bagi Pele. Keberhasilan Brazil ini menjadi catatan rekor tersendiri bagi Pele sebagai satu-satunya pemain yang berhasil meraih tiga gelar juara, belum ada pemain lain yang bisa menyamai pretasi ini sampai sekarang. Brazil tampil sebagai tim yang paling produktif dengan berhasil mencetak 19 gol.
Baru pada 1994, Brazil kembali menunjukan kehebatannya setelah harus menunggu selama 24 tahun untuk dapat meraih gelar juara. Tampil di piala Dunia 1994 Ameika Serikat, Brazil yang diperkuat duet penyerang berbahaya Romaria Faria dan Bebeto tampil perkasa tanpa pernah terkalahkan dari sepanjang babak penyisihan. Mereka berhasil mengalahkan Italia pada partai final melalui adu tendangan pinalti, setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol sepanjang babak normal, yang berakhir dengan skor 3-2. Romario berhasil tampil sebagai top scorer dengan 5 gol dan berhak atas penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik. Dengan gelar ini, Brazil sukses sebagai tim pertama yang meraih empat gelar juara Piala Dunia. Inilah sekelumit sejarah panjang dari kisah sukses Brazil di pentas Dunia. Tidak ada yang meragukan, bahwa pada masa datang, dengan tradisi sepak bola yang sudah mengakar dengan kuat, Brazil akan mampu mengukir kisah-kisah sukses berikutnya.

BAB IV
GLOBALISASI SEPAK BOLA

Sepak Bola memasuki era baru dalam perjalanan sejarahnya yang panjang pada abad ke-20. Dimulai dengan berdirinya organisasi Internasional sepak bola FIFA yang berperan besar dalam mempopulerkan sepak bola ke seluruh penjuru Dunia. Kejuaraan Piala Dunia sepak bola yang diselenggarakan FIFA sejak 1930 turut mempererat persatuan Bangsa-bangsa di dunia melalui sepak bola. Walau sempat mengalami krisis pada awal berdirinya, FIFA tetep mamapu bertahan sampai sekarang. Kini, FIFA mampu berdiri tegak sebagai organisasi olahraga terbesar di Dunia.
Pada saat ini, sepak bola bukan lagi menjadi sekedar olahraga atau permainan biasa. Popularitas sepak bola yang luar biasa telah jauh menuntun sepak bola ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat dunia, banyak contoh di berbagai negara bagaimana sepak bola telah memengaruhi kehidupan seluruh bangssa dan negara tersebut. Sepak bola telah menjadi identitas atau kebanggaan Nasional dari banyak negara-negara di dunia. Kini dengan hadirnya tokoh-tokoh selebriti dan idola dari lapangan hijau, sepak bola telah menjadi kekuatan tersendiri yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan bagi dunia. Globalisasi sepak bola telah mampun merubah kehidupan banyak orang di dunia.
Awal abad ke-20 menjadi tonggak bersejarah bagi perkembangan sepak bola dunia. Pada saat itu, sejalan makin meningkatnya popularitas sepak bola di seluruh dunia, membuat banyak pihak memandang perlu dibentuknya suatu organisasi Internasional sepak bola. Pada 21 Mei 1904, perwakilan dari beberapa asosiasi di Eropa, mengadakan pertemuan di markas besar Union Francaise de Sport Athletique di Paris untuk membahas mengenai hal ini. Pertemuan berakhir dengan keputusan untuk membentuk Federation Internationale de Foot Ball Association (FIFA). Ketika ide membentuk suatu organisasi sepak bola Internasional untuk pertamakali muncul di Eropa, beberapa pihak telah menyinggung tentang Foot Ball Association di Inggris yang telah berperan besar dalam menerapkan beberapa peraturan dasar sepak bola. Niatpun muncul untuk mengadopsi peraturan-peraturan tersebut dalam suatu organisasi Internasional sepak bola. FA Inggris yang di wakili sekretaris FJ Wall menyambut baik niat ini, tetepi sempat tertunda beberapa lama karena menunggu tanggapan dari Executive Commitee FA serta asosiasi Wales, Skotlandia, dan Irlandia.
Pada 14 April 1905, FA Inggris akhirnya turut bergabung dengan FIFA. Ini adalah sukses FIFA yang pertama. Bergabungnya Inggris tidak lepas dari peran Presiden UBSS Belgia Baron Edouard de Laveleye. Dengan kemampuan diplomasi dan pendekatan peersonal yang di lakukan Baron Edouard, FA yang awalnya enggan bergabung akhirnya mengubah pendiriannya. Atas jasanya ini, Baron Edouard de laveleye dinobatkan menjadi anggota kehormatan FIFA yang pertama. Perkembangan FIFA menglami hambatan selama perang dunia pertama yang mulai meletus pada 1914. Banyak pemain sepak bola yang di kirim ke medan perang, serta terhambatnya transportasi dan komunikasi untuk menyelenggarakan pertandingan Internasional. Selain itu, perpecahan pada tubuh FIFA mulai terlihat, terutama diantara negara-negara yang terlibat perang. Kegiatan sepak bola internasional praktis nyaris hampir vakum. FIFA mengalami pukulan hebat yang di akibatkan meninggalnya Presiden Daniel Burley Woolfall pada 1918. FIFA mengalami krisis paling parah.
Akhirnya, pada 1920 perwakilan dari negara-negara anggota FIFA bersedia menghadiri pertemuan di Antwerp, Belgia. Dewan administrasi FIFA di bentuk. Jules Rimet resmi terpilih sebagai Presiden pada konggres FIFA 1921. Sebuah tugas mahaberat menanti Jules Rimet untuk menyelamatkan FIFA yang masih belum mampu keluar sepenuhnya dari krisis. Mestipun demikian, Olimpiade 1924 Paris merupakan sukses besar untuk cabang sepak bola. FIFA baru dapat menggelar kongres berikutnya pada 1 Juli 1946 di Luxembourg.

BAB V
SEPAK BOLA SEBAGAI BISNIS DAN INDUSTRI

Pesta sepak bola Piala Dunia 2006 di Jerman baru saja berakhir. Seluruh 64 pertandingan dari 32 tim nasional dari berbagai negara di 12 kota di Jerman di saksikan oleh total 32 Milyar pasng mata di seluruh dunia. Piala Dunia 2006 bukan sekedar pesta biasa. Piala Dunia 2006 adalah hajatan yang bernilai milyaran dolar. Tidak kurang dari 3 milyar dolar pemasukan kotor yang didapat panitia pelaksana.
Popularitas sepak bola yang luar biasa pada era globalisasi membawa dampak yang tidak kalah dahsyat bagi perkembangan sepak bola sebagai industri bernilai multimiliar dolar. Pengelolaan sepak bola modern kita tidak semata-mata tentang masalah teknis permainan, tetapi juga pengelolaan sepak bola sebagai suatu bisnis dengan sasaran untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari segi finansial. Ini terutama terlihat jelas di negara-negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, di mana sepak bola sepenuhnya dikelola berdasarkan profesionalisme. Sepak bola adalah lahan bisnis yang sangat basah bagi kaum kapitalis.
Kesuksesan sebuah klub profesional dalam mengelola keuangan dan sepak bola sebagai bisnis menjadi salah satu kunci yang paling penting dari sukses klub tersebut secara keseluruhan. Sebaliknya, kegagalan suatu klub mengelola cash flow-nya sering berakibat bencana bagi klub tersebut.
Kebanyakan pemasukan terbesar dari klub profesional selain dari hasil penjualan tiket pertandingan adalah dari penjualan merchandise. Apalagi sebuah klub yang memiliki pemain bintang pujaan dari jaringan fans club di seluruh dunia, maka logo klub tersebut dipastikan akan menjadi barang dagangan yang laris manis di seluruh dunia. Untuk hal yang satu ini, liga Inggris makin bisa menjadi contoh nyata bagai mana mengelola bisnis sepak bola. Terutama Manchester United yang pernah selama 9 tahun berturut-turut menjadi klub terkaya di dunia. Kapitalisme sepak bola ternyata tidak selamanya berkonotasi baik. Banyak pihak menuding kapitalisme telah mulai melupakan nilai-nilai fundamental sepak bola sebagai olahraga karena banyak klub yang lebih mengutamakan sepak bola sebagai bisnis dari pada sepak bola sebagai olah raga. Keluhan-keluhan muncul dari suporter, bahwa klub menggunakan harga jual yang terlalu tinggi terhadap tiket pertandingan. Selain itu para pemain juga sering dianggap mengalami eksploitasi berlebihan sebagai akibat dari padatnya jadwal pertandingan yang harus di jalani, sementara mereka juga dituntut untuk tetap menjaga konsistensi permainan. Sebagai akibatnya banyak pemain yang rentan mengalami cedera karena staminanya diforsir secara berlebihan. Klub-klub besar semakin kuat, sedangkan klub-klub kecil yang kehilangan pemain berbakat semakin terpuruk dan tidak mampu bersaing. Dan, bila dibiarkan ini akan menciptakan iklim persaingan yang tidak sehat dan tentu tidak baik bagi kemajuan sepak bola secara keseluruhan, sebagai olahraga yang merakyat.

BAB VI

PENDAPAT SISWA

  1. Kesimpulan

Tidak banyak orang yang tahu secara pasti dari mana asal sepak bola seperti yang kita kenal pada zaman sekarang.
Sejarah telah membuktikan, bahwa sebuah permainan bola sepak yang di sebut tsu chu (dieja sebagai Cuju) telah dikenal luas dalam sejarah Cina kuno sekitar 2500 SM.
Antara 300-600 M, permainan bola sepak telah berkembang di Jepang yang disebut Kemari.
Benua Eropa menjadi pusat perhatian utama dalam perkembangan sepak bola pada sekitar abad 5-15 M.
Popularitas sepak bola yang luar biasa pada era globalisasi membawa dampak yang tidak kalah dahsyat bagi perkembangan sepak bola sebagai industri bernilai multimiliar dolar. Pengelolaan sepak bola modern kita tidak semata-mata tentang masalah teknis permainan, tetapi juga pengelolaan sepak bola sebagai suatu bisnis dengan sasaran untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari segi finansial. Ini terutama terlihat jelas di negara-negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, di mana sepak bola sepenuhnya dikelola berdasarkan profesionalisme. Sepak bola adalah lahan bisnis yang sangat basah bagi kaum kapitalis.

  1. Saran
Di balik sepak bola yang kini menjadi ajang bergengsi dan terhormat bagi seluruh kalangan dunia, tersimpan jejak-jejak sejarah perjalanannya yang sangat biadab. Asal muasal permainan yang kini telah menghipnotis seluruh lapisan masyarakat dunia ternyata berasal dari permainan kaum barbar. Tak sangka bola yang sekarang mudah ditendang dengan kaki tanpa memendam hati bersalah dan berdosa awalnya adalah dari potongan kepala manusia setelah dijatuhi hukuman penggal kepala. Kemudian dilempar oleh algojo ke tengah masa dan ditendang beramai-ramai dengan tanpa merasa bersalah dan berdosa.
Buku ini mengulas perjalanan sejarah panjang permainan sepak bola dari masa ke masa. Di mulai dari permainan bola sejak jauh ribuan tahun sebelum masehi, dengan berbagai macam versi dan tujuan permainan yang berbeda-beda, kemudian berkembang pada abad pertengahan permainan ini menggunakan bola dari kepala manusia, sampai dengan perkembangan abad ke-21 yang telah menjadi permainan terhormat, bergengsi, dan penuh keterjagaan.

  1. Penutup
Demikianlah timbangan buku ini penulis buat, semoga dapat menambah ide dan wawasan baik bagi pelatih, pemain, maupun para pecinta sepakbola di tanah air mengenai taktik, teknik dan perkembangan sepakbola.

Semoga artikel Sinopsis Menelusuri Jejak-jejak Kuno bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

+ komentar + 1 komentar

2 November 2019 pukul 13.41

bagus

Terimakasih halohia atas Komentarnya di Sinopsis Menelusuri Jejak-jejak Kuno

Posting Komentar

Obat Herbal Alami

Peluang Bisnis Online Modal Murah

Hosting Gratis